Dinamika Ketenagakerjaan Di Era Digital Harus Dihadapi Dengan Optimis

By Admin

nusakini.com--Teknologi dan informasi memiliki peranan besar terhadap perkembangan ekonomi negara-negara dunia yang berdampak terhadap bidang-bidang lain, salah satunya bidang ketenagakerjaan.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia mengajak seluruh stakeholder ketenagakerjaan agar optimis dalam menyambut kedatangan era digital tersebut, bahwa implikasi era digital dapat berampak positif terhadap kondisi ketenagakerjaan Indonesia. 

“Sudah saatnya secara confidence kita mengantisipasi dampak nyata apa saja kepada pekerja, kepada jenis pekerja, kepada dunia usaha, kepada pelaku bisnis, kepada pemerintah atas segala rapid atau perubahan yang sangat cepat ini yang sangat dinamis dari teknologi yang saat ini sudah terjadi,” kata Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) Indah Anggoro Putri mewakili Sekjen Kemnaker Herry Sudarmanto menutup ‘Dialog Nasional Mengenai Teknologi dan Informasi Inisiatif Pekerjaan Masa Depan’ di Hotel Aryaduta Jakarta pada Hari Senin (17/4/2017). 

Dalam dialog hasil kerja sama Kemnaker dan ILO tersebut, ia menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia memiliki atensi yang besar terhadap future of work. Ke depan, bagaimana Indonesia menyikapi perubahan karakter dunia kerja ini harus dibahas bersama oleh seluruh stakeholder ketenagakerjaan. 

“Dari sisi pemerintah, deregulasi sudah menjadi keharusan yang mana harus kita lakukan. Me-review aturan-aturan ketenagakerjaan secara mendetail dan spesifik. Dan itu akan memberikan masukan pada rapat-rapat koordinasi dan teknis yang akan menunjang lagi dunia usaha dan kerja di era digitalisasi,” lanjutnya. 

Adapun, dialog ini adalah hasil inisiatif Dirjen ILO pada tahun 2013. Dan direncanakan tindak lanjut dilakukan secara berkesinambungan hingga tahun 2019. 

Secara khusus, dialog nasional diselenggarakan sebagai rangkaian diskusi yang melibatkan pemerintah, SP/SB, akademisi, pengusaha, dan lainnya. Dialog nasional pertama telah berlangsung pada November 2016 yang fokus pada ekonomi hijau sebagai salah satu pendorong utama pasar tenaga kerja di masa depan. 

Sedangkan Dialog Nasional kedua fokus pada teknologi sebagai pendorong utama perubahan yang membentuk produksi ekonomi dan pekerjaan. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran akan ‘Masa Depan Kerja’ melalui inisiatif, menghasilkan pemahaman bersama tentang faktor yang mengubah dunia kerja di Indonesia, serta sebagai forum yang konstruktif untuk bertukar ide dalam merespons dampak perubahan-perubahan tersebut. 

Harapannya, hasil dialog dapat memastikan bahwa rekomendasi dan bimbingan yang disusun berdasarkan inisiatif, akan lebih sesuai dan dapat mengatasi masalah dan tantangan yang ada di semua daerah. 

“Marilah kita optimis memasuki era digitalisasi ekonomi yang berdampak pada dunia kerja kita, pada jenis-jenis pekerjaan kita, hubungan kerja kita. Tapi mari kita dengan bersatu seluruh pihak kita bisa mengatasi itu semua,” pungkasnya.(p/ab)